Kamis, 15 September 2016

Sang Hadrah








Sang Hadrah
Setiap tokoh dalam cerita dongeng sangat membuat orang yang mendengarkan sangat ingin mempunyai cerita  yang berakhir dengan kebahagiaan layaknya putri dalam dongeng. Misalnya putri cinderella bertemu dengan sang pangeran karena sepatu kacanya yang berkilauan, putri Aril yang ingin bertemu dengan sang pangeran merelakan ekornya berubah menjadi kaki seperti manusia, putri Aurora yang beberapa tahun tidur dan sang pangeranlah yang bisa membangunkanya, putri salju yang meninggal karena sebuah apel yang diberi racun oleh ibunya, dan yang bisa membangunkannya adalah ciuman sang pangeran.  Dan ada beberapa cerita dongeng yang berakhir bahagia.
Bahkan setiap cerita dongeng dipenuhi oleh kisah cinta sejati. Jika di cerita dongeng cinta sejati itu ada, kenapa di ceria nyata, cinta sejati itu tidak ada. Sebagian orang memang menganggap cinta sejatilah yang bisa membuat kehidupan menjadi berwarna.
Tidak bagi sang hadrah, baginya Cinta sejati itu tidak ada, bahkan orang terdekat kita. Dunia ini bukan dunia negeri dongeng yang terus berakhir bahagia, bahkan tokoh utama pun selalu mendapatkan kebahagiaan diakhir cerita. Selalu dan selalu tokoh utamalah yang sempurna. Begitu juga hanya cinta sejatilah yang sempurna.
Itu hal yang buruk. Ketika musafir berjalan di gelapnya dunia, apa yang dicarinya ?
Cahaya yang lurus sebagai petunjuknya. Tanpa cahaya, musafir tidak bisa berjalan dengan kebagiaan yang memenuhi hatinya.
Begitu juga sang hadrah, ketika menemukan cahaya, justru cahaya itu hilang layaknya kunang-kunang. Kunang-kunang bagaikan peri kecil yang datang memberikan keidahan, warna di kegelapan malam. Tetapi ketika peri kecil tersebut merasa bosan, dengan rasa yang bosan mereka pergi mencari permainan yang menurutnya menarik. Berlari, menjauh dan menghilang seperti orang-orang yang datang kepada Hadrah. Mereka menjauh ketika mereka merasa cukup untuk mengenal sang Hadrah.
Dalam hatinya dia tidak lagi percaya pada cerita dongeng, cinta sejati dan kunang-kunang. Mereka hanya menjanjikan sesuatu yang istimewa.
Ketika Hadrah tidak pedulikan semuanya, dan Andapun datang dengan menceritakan semua dongeng bahagia, kesepurnaan cinta sejati dan istimewanya kunang-kunang. Bagaimana bisa Anda mengatakan bahwa mereka semua baik padahal Anda belum melihat sisi negatif mereka ?
Kita memang berbeda tapi Anda tetap mengatakan tentang mereka kepadaku. Dan Anda memberikan kekacauan dalam hidup Hadrah, bahkan anda berusaha  dengan berbagai cara untuk menyakinkan Hadrah tentang dongeng bahagia, cinta sejati dan kunang-kunang. Secara umum memang semua cerita dongeng berakhir bahagia, hanya cinta sejatilah yang sempurna dan keindahan kunang-kunanglah yang memberi warna dimalam hari, tetapi tidak dengan prinsip sang Hadrah.
Berbagai cara telah anda lakukan untuk menyadarkan sang Hadrah. Setiap kali, setiap detik Anda tidak mau berhenti bertemu dan memandang sang Hadrah. Detikpun berjalan, waktupun berputar, masapun mengelilingi roda dunia. Rasa penyesalanpun datang menghampiri Anda, mengrogoti jiwa Anda dan Andapun berputus asa yang telah berjuang menyadarkan keegoisan sang Hadrah.
Bulan purnama menampakkan cahayanya tanpa bantuan sang matahari, dihiasi para peri bintang-bintang tertawa cerah.
“ Apakah kamu terus memandang sang bulan dan bintang  tanpa pedulikan sekitarmu ?” pertanyaan Anda.
“ Jika diriku memandang yang lain, aku takut kehilangannya dan takut tidak bisa bersamanya lagi.” Jawab sang Hadrah.
Memahami apa yang hadrah katakan, ia pun sangat mengerti kenapa Hadra tidak percaya dengan semuanya.
“ Beribu cara telah Anda kerahkan untuk menyadarkan ku tengan semuanya. Saya minta maaf tentang semuanya. Jika Saya percaya dengan semua cerita Anda. Apakah Anda menjamin Saya bisa tertawa setiap hari ?”
Anda menjawab dengan sepenuh hati.
“ Iya, karena kamu cantik jika tertawa.”
“ Saat ini dengarkan Saya baik-baik. Saya tidak percaya dengan apa yang Anda agungkan, cerita dongeng, cinta sejati dan kunang-kunang, mengapa ? Jika saya percaya maka saya takut kehilangan semuanya. Bahkan saya takut jika harus kehilangan seseorang yang saat ini bersama saya. Suatu hari Dia akan melupakan saat-saat yang saya pikir sangat indah. Kisah yang mencerikan seseorang yang rela merubah dirinya demi cinta sejatinya. Apakah seperti itu makna cinta sejati menampilkan karakter yang bukan ada pada dirinya ? keindahan warna kunang-kunang menghibur demi kebahagiaan orang lain padahal dalam dirinya tersimpan keruntukkan hati. Saya tidak mau seperti itu ? Walaupun mereka membenci saya dengan semua keegoisan saya, saya tetap pada pendirian. Saya tetap seperti ini walaupun semuanya tidak datang kepada saya. Inilah alasan saya tidak percaya dengan semuanya.”  Hadrah pergi dengan berat hati karena alasannya diketahui orang lain.

“ Saya juga awalnya tidak percaya dengan semua. Saya tidak percaya cinta sejati, tetapi cinta sejati itu ada. Bahkan saya percaya kamu dikirim Tuhan untuk saya. Saya tak peduli dengan apa yang ada pada diri kamu. Yang terpenting bagi saya adalah Tuhan telah mengirim kamu untuk saya. Maka izinkanlah saya mencintai kamu karena Tuhan bukan cinta sejati.”